Monday 15 January 2018

Kopi Robusta - Sejarah, Deskripsi dan Perkembangannya


 Nama ilmiah Kopi Robusta adalah Coffea canephora, Kopi robusta bukan merupakan spesies karena jenis ini turunan dari spesies Coffea canephora. Nama robusta berasal dari kata “robust“, yang artinya kuat, sebab minuman yang diekstrak dari biji kopi robusta memiliki cita rasa yang lebih kuat dan cenderung lebih pahit dibanding kopi arabika, sehinga kopi robusta banyak digunakan sebagai bahan instant dan sebagai pencampur kopi racikan (blend) untuk menguatkan cita rasa kopi. Selain itu juga biasa digunakan untuk membuat minuman kopi berbasis susu seperti cafe latte, cappucino atau macchiato.
Kopi robusta dapat dikatakan sebagai kopi kelas 2, karena rasanya yang lebih pahit, sedikit asam, dan lebih banyak mengandung kafein, padahal pada tahun 1950an ketika pertama kali diperdagangkan di bursa London, harganya relatif sama dengan arabika. Saat itu proporsi pangsa pasar kopi robusta 25-30% dan arabika 70-75%. Keadaan mulai berubah ketika terjadi kenaikan produksi kopi robusta. Saat ini dimana pangsa
pasarnya naik diatas 30%, harganya turun drastis dibawah kopi arabika. Secara global produksi robusta menempati urutan kedua setelah arabika. Sekitar 37% sampai 40% kopi yang diproduksi di dunia adalah robusta. Sebagian besar tumbuh di Vietnam, ketika koloni Prancis mengenalkannya pada akhir abad ke-19, kopi robusta juga tumbuh baik di India, Afrika dan Brasil, di mana sering disebut conilon. Beberapa tahun terakhir, Vietnam, yang memproduksi sebagian besar robusta, telah menjadi eksportir kopi robusta terbesar di dunia, terhitung lebih dari 40% dari total produksi, disusul kemudian oleh Brasil (25% dari produksi dunia), Indonesia (15%), India (6%), dan Uganda (4,5%). Secara umum, Brasil masih merupakan penghasil kopi terbesar di dunia yang menghasilkan sepertiga kopi dunia, meski 70% dari itu adalah C. arabica.
Pecinta kopi
Kopi Robusta
Asal usul tanaman
Pada tahun 1881 seorang ahli botani Belgia menemukan tanaman kopi baru di daerah sekitar kawasan Kongo, Afrika. Robusta merupakan tanaman asli Afrika yang meliputi daerah Kongo, Sudan, Liberia, dan Uganda. Kopi tersebut kemudian diteliti di Belgia untuk menjadi alternatif tanaman kopi baru selain arabika yang lebih dulu dikenal. Dari hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa kopi ini bisa tumbuh dengan baik pada kondisi cuaca ekstrem dan lebih kebal terhadap wabah karat daun. Pada awal abad ke-20 robusta mulai dikembangkan secara besar-besaran oleh pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia.
Pengembangan kopi robusta tersebut berawal dari wabah penyakit karat daun atau Hemileia vastatrix yang menyerang tanaman kopi pada tahun 1878 yang mengakibatkan sebagian besar perkebunan kopi di Indonesia rusak akibat penyakit tersebut. Kemudian Belanda mengganti arabika dengan liberika, tetapi kopi liberika juga mengalami penyakit yang sama pada tahun 1890.
Kemudian pada tahun 1902 jenis kopi robusta didatangkan dari kebun raya Jardine di Brussel, Belgia, dan ternyata lebih tahan terhadap penyakit karat daun, sehingga pada tahun 1907 tanaman kopi liberika diganti dengan robusta.
Sampai saat ini perkebunan-perkebunan kopi di Indonesia didominasi jenis robusta. Lebih dari 80% perkebunan kopi di Indonesia ditanami robusta, sekitar 17% ditanami arabika, sebagian kecil sisanya ditanami liberika dan excelsa.

Sekilas Tanaman kopi robusta
Pecinta kopi
Kopi Robusta
Pohon kopi robusta memiliki akar dangkal sehingga agak rentan dengan kekeringan, serta membutuhkan tanah yang kaya kandungan organik untuk menopang pertumbuhannya. Bila ditanam di dataran rendah, robusta memiliki ketahanan yang jauh lebih baik terhadap penyakit karat daun dibanding arabika.
Kopi robusta tergolong dalam suku Rubiaceae marga Coffea dengan nama ilmiahnya adalah Coffea canephora,  lebih khususnya Coffea canephora var. Robusta.  Sebelumnya kopi liberika juga digolongkan ke dalam spesies Coffea canephora, tetapi belakangan kemudian disebut sebagai spesies tersendiri, yakni Coffea liberica.

Deskripsi tanaman
Cabang reproduksi atau wiwilan pada kopi robusta tumbuh tegak lurus. Buah kopi dihasilkan dari cabang primer yang tumbuh mendatar. Cabang primer ini cukup lentur sehingga membentuk tajuk seperti payung. Daun kopi robusta bentuknya oval dengan ujung meruncing. Daun tumbuh pada batang, cabang dan ranting. Pada bagian batang dan cabang daunnya tumbuh berselang seling, sedangkan pada bagian ranting daunnya tumbuh pada bidang yang sama.
Pada umur 2 tahun kopi robusta sudah mulai berbunga. Bunga tersebut tumbuh pada ketiak cabang primer. Setiap ketiak terdapat 3-4 kelompok bunga. Bunga biasanya mekar diawal musim kemarau. Berbeda dengan arabika, bunga robusta melakukan penyerbukan secara silang.
Pecinta kopi
Kopi Robusta
Buah yang masih muda berwarna hijau, yang akan berubah menjadi merah setelah masak, dan tetap menempel dengan kuat pada tangkainya walaupun telah benar-benar matang penuh. Bentuk bijinya cenderung membulat dan ukurannya lebih kecil dari arabika. Jangka waktu dari mulai berbunga hingga buah siap panen berkisar 10-11 bulan.

Kopi robusta lebih mudah dirawat dan menghasilkan panen lebih banyak daripada Kopi Arabika, jadi lebih murah untuk diproduksi. Biji kopi robusta menghasilkan kopi yang kuat dan kental dengan rasa dan aroma yang khas dan lebih pahit dibandingkan dengan arabika karena kandungan pirazinnya. Biji kopi robusta yang berkualitas baik digunakan dalam campuran espresso tradisional Italia, sekitar 10-15%, untuk memberi rasa kental dan buih yang lebih baik (crema). Robusta juga digunakan sebagai stimulan, diuretik, antioksidan, antipiretik dan mengurangi asma spasmodik.
Pecinta kopi
Kopi Robusta
Jenis Klon Kopi Robusta
Kopi robusta diturunkan dari beberapa spesies terutama Canephora. Oleh karena itu sumber bibit tanaman untuk robusta tidak disebut varietas melainkan klon. Seperti varietas pada arabika, klon unggul robusta di Indonesia dikembangkan oleh Puslit Koka. Berikut ini beberapa jenis klon robusta yang direkomendasikan lembaga tersebut:

- Klon BP308. Klon ini merupakan tanaman unggul yang tahan terhadap serangan nematoda. Keistimewaan lain klon robusta ini adalah toleran terhadap tanah yang kurang subur. BP308 dianjurkan untuk dijadikan batang bawah, sedangkan batang atasnya disambung dengan klon-klon lain yang disesuaikan dengan agroklimat setempat.
- Klon BP42. Klon jenis ini memiliki produktivitas 800-1200 kg/ha/tahun. Perawakannya sedang dengan banyak cabang dan ruasnya pendek. Buah yang dihasilkan besar dan dompolannya rapat.
- Klon SA436. Memiliki produktivitas yang cukup tinggi, mencapai 1600-2800 kg/ha/tahun. Dengan bentuk biji yang kecil dan ukurannya tidak seragam.
- Klon BP234. Produktivitasnya 800-1200 kg/ha/tahun. Perawakan ramping dengan percabangan yang panjang dan lentur. Butiran buah agak kecil dan ukurannya tidak seragam.

Habitat tumbuh
Kopi robusta tumbuh dengan baik pada ketinggian 0-900 meter dari permukaan laut. Namun idealnya ditanam pada ketinggian 400-800 meter. Suhu rata-rata yang dibutuhkan tanaman ini sekitar 26°C dengan curah hujan 2000-3000 mm per tahun. Tanaman ini tumbuh dengan baik pada tanah yang memiliki tingkat keasaman (pH) sekitar 5-6,5. Dan juga dianjurkan untuk ditanam dibawah naungan pohon lainnya.

Sumber :
- en.wikipedia.org/wiki/Robusta_coffee
- Coffea canephora Pierre ex A. Froehner. ITIS
- id.wikipedia.org/wiki/Kopi

No comments:

Post a Comment