Monday 15 January 2018

Kopi - Sejarah Penyebaran Hingga Menjadi Minuman Favorit


Pecinta kopi
Kopi
  Kopi sampai saat ini adalah salah satu jenis minuman yang paling digemari dan paling banyak diminum dan juga disukai oleh semua kalangan masyarakat terutama para pecinta kopi di berbagai belahan dunia, dan bisa dinikmati mulai dari warung pinggir jalan hingga hotel berbintang ataupun menyeduh sendiri di rumah-rumah.
Sebetulnya apa sih kopi itu? Kopi adalah minuman yang dibuat dari seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk. Dalam dunia perdagangan, kopi merupakan salah satu komoditas di dunia yang dibudidayakan lebih dari 50 negara. Dari beberapa jenis kopi, ada dua varietas pohon kopi yang lebih terkenal dan lebih banyak produksinya, yaitu Kopi Robusta (Coffea canephora) dan Kopi Arabika (Coffea arabica).

Sebelum dapat dinikmati sebagai minuman yang menyegarkan, kopi diolah melalui proses panjang yang dimulai dari pemanenan biji kopi yang telah matang baik dengan cara mesin maupun dengan tangan kemudian dilakukan pemrosesan biji kopi dan pengeringan sebelum menjadi kopi gelondong, dilanjutkan dengan proses selanjutnya yaitu penyangraian dengan tingkat derajat yang bervariasi. Setelah disangrai, biji kopi digiling atau dihaluskan menjadi bubuk kopi sebelum kopi siap untuk dibuat menjadi minuman.

Sejarah menyebutkan bahwa kopi sebagai minuman yang menyegarkan, berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Ethiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu dan kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia. Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahun. Manfaat mengkonsumsi kopi, selain mendapatkan rasa dan aroma yang menarik, ternyata kopi juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler)

Etimologi
Kata kopi sendiri awalnya berasal dari bahasa Arab: قهوة‎ (qahwah) yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai minuman berenergi tinggi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda. Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.

Sejarah Kopi Bermula di Afrika
Era penemuan biji kopi dimulai sekitar tahun 800 SM, pendapat lain mengatakan 850 M. Pada saat itu, masyarakat di Benua Afrika, terutama bangsa Ethiopia, mengonsumsi biji kopi yang dicampurkan dengan lemak hewan dan anggur untuk memenuhi kebutuhan protein dan energi tubuh. Penemuan kopi sendiri terjadi secara tidak sengaja, ketika penggembala bernama Khalid—seorang Abyssinia—mengamati kawanan kambing gembalaannya yang tetap terjaga bahkan setelah matahari terbenam, setelah memakan sejenis buah beri. Ia pun mencoba memasak dan memakannya. Kebiasaan ini kemudian terus berkembang dan menyebar ke berbagai negara di Afrika, namun metode penyajiannya masih menggunakan metode konvensional. Beberapa ratus tahun kemudian, biji kopi ini dibawa melewati Laut Merah dan tiba di Arab dan dikonsumsi dengan metode penyajian yang lebih maju.
Pecinta kopi
Kopi
Penyebaran Kopi di Arab
Bangsa Arab yang memiliki peradaban yang lebih maju daripada bangsa Afrika saat itu, tidak hanya memasak biji kopi, tetapi juga direbus untuk diambil sarinya. Pada abad ke-13, umat Muslim banyak mengonsumsi kopi sebagai minuman penambah energi saat beribadah di malam hari. Kepopuleran kopi pun turut meningkat seiring dengan penyebaran agama Islam pada saat itu hingga mencapai daerah Afrika Utara, Mediterania, dan India.
Pada masa tersebut belum ada budidaya tanaman kopi di luar daerah Arab karena bangsa Arab selalu mengekspor biji kopi yang infertil (tidak subur) dengan cara memasak dan mengeringkannya terlebih dahulu. Kemudian pada sekitar tahun 1600an, seorang peziarah India bernama Baba Budan berhasil membawa biji kopi fertil keluar dari Mekah dan menumbuhkannya di berbagai daerah di luar Arab.

Penetrasi Kopi di Pasar Eropa
Biji kopi pertama kali masuk ke Eropa secara resmi pada tahun 1615 oleh seorang saudagar Venesia. Ia mendapatkan pasokan biji kopi dari orang Turki, namun jumlah ini tidaklah mencukupi kebutuhan pasar, oleh kerena itu bangsa Eropa mulai membudidayakannya. Bangsa Belanda adalah salah satu negara Eropa pertama yang berhasil membudidayakannya pada tahun 1616. Kemudian pada tahun 1690, biji kopi dibawa ke Pulau Jawa untuk dikultivasi secara besar-besaran. pada saat itu, Indonesia masih merupakan negara jajahan Kolonial Belanda.

Martinik, Perancis
Pada sekitar tahun 1714an, Raja Perancis Louis XIV menerima sumbangan pohon kopi dari bangsa Belanda sebagai pelengkap koleksinya di Kebun Botani Royal Paris, Jardin des Plantes. Pada saat yang sama, serorang angkatan laut bernama Gabriel Mathieu di Clieu ingin membawa sebagian dari pohon tersebut untuk dibawa ke Martinique.
Keberhasilan Gabriel Mathieu di Clieu membawa tanaman kopi ke Martinik merupakan suatu pencapaian yang sangat besar, dikarenakan budidaya tanaman kopi di sana cukup baikdan hanya dalam kurun waktu 50 tahun, telah terdapat kurang lebih 18 juta pohon kopi dengan varietas yang beragam. Progeni inilah yang menjadi salah satu sumber dari kekayaan jenis kopi di dunia.

Kopi Brasil
Pada tahun 1727, pemerintah Brasil berinisiatif untuk menurunkan harga pasaran kopi di daerahnya, karena pada saat itu kopi masih dijual dengan harga tinggi dan hanya bisa dinikmati oleh kalangan elit. Oleh karena itu, pemerintah Brasil mengirimkan agen khusus, Letnan Kolonel Francisco de Melo Palheta, untuk menyelinap masuk ke Perancis dan membawa pulang beberapa bibit kopi, karena perkebunan kopi di Perancis memiliki penjagaan yang sangat ketat maka hal tersebut tidak memungkinkan. Palheta pun mencari jalan lain dengan cara mendekati istri gubernur. Sebagai hasil kerja kerasnya, ia berhasil membawa pulang sebuah buket berisi banyak biji kopi yang diberikan oleh istri gubernur seusai jamuan makan malam. Dari pucuk-pucuk inilah bangsa Brasil berhasil membudidayakan kopi dalam skala yang sangat besar sehingga bisa dikonsumsi oleh semua orang.

Sejarah penemuan kopi yang telah dimulai ribuan tahun lalu dapat diurai garis besarnya secara singkat :

-1000 SM: Saudagar Arab membawa masuk biji kopi ke daerah Timur Tengah dan membudidayakannya untuk pertama kalinya dalam sejarah.
-1453: Ottoman Turki memperkenalkan minuman kopi di Konstantinopel. Di sana dibuka kedai kopi pertama di dunia bernama Kiva Han pada tahun 1475.
-1511: Kopi dianggap minuman yang suci oleh Sultan Mekah sebagai tindak lanjut dari aksi Khait Beg yang ingin melarang peredaran kopi.
-1600: Paus Clement VIII mengizinkan umat Kristiani untuk meminum kopi setelah timbul berbagai perdebatan karena minuman ini berasal dari imperium Ottoman.Pada tahun yang sama, minuman kopi masuk ke Italia.
-1607: Kapten John Smith memperkenalkan minuman kopi di Amerika Utara saat bertugas untuk menemukan koloni Virginia di Jamestown.
-1645: Kedai kopi pertama di Italia dibuka.
-1652: Kedai kopi pertama di Inggris dibuka dan segera menjamur ke berbagai pelosok di setiap daerah.
-1668: Bir tergantikan oleh kopi sebagai minuman paling favorit di New York.
-1672: Kedai kopi pertama di Paris dibuka.
-1675: Franz Georg Kolschitzky menemukan biji kopi dan mengklaimnya sebagai hadiahnya saat terjadi perang di Viena. Setelah itu, ia membuka kedai kopi di Eropa Tengah dan menjual minuman kopi yang telah disaring, diberi pemanis, dan susu.
-1690: Bangsa Belanda mulai mendistribusikan dan membudidayakan biji kopi secara komersial di Ceylon dan Jawa.
-1714: Gabriel Mathieu do Clieu berhasil mencuri biji kopi dari suguhan bangsawan Belanda kepada Raja Perancis Louis XIV dan menanamnya di Martinik yang merupakan sumber dari 90% jenis tanaman kopi di dunia saat ini.
-1721: Kedai kopi pertama di Berlin dibuka.
-1727: Era industri kopi di Brasil dimulai dan hal ini dipelopori oleh Letnan Kolonel Francisco de Melo Palheta.
-1775: Sang Frederick dari Prusia memblokir semua import kopi hijau yang kemudian dengan segera dikecam oleh masyarakatnya.
-1900: Perusahaan Hill Bros. mengomersialkan minuman kopi kalengan.
-1901: Satori Kato berhasil memproduksi minuman kopi cepat saji.
-1903: Ludwig Roselius, seorang keturunan German berhasil memisahkan kafeina dari biji kopi dan menjual produknya dengan nama Sanka di Amerika Serikat.
-1920: Penjualan kopi di Amerika Serikat meningkat tajam.
-1938: Perusahaan Nestle mengkomersilkan produk kopinya yang bernama Nescafe di Swiss.
-1946: Achilles Gaggia berhasil membuat kopi mokacino untuk pertama kalinya.

Beberapa Jenis Minuman Kopi :
Pecinta kopi
Kopi
Minuman kopi yang ada saat ini jenisnya sangat beragam. Masing-masing jenis kopi yang ada tersebut memiliki proses penyajian dan pengolahan yang unik.  Ada beberapa contoh minuman kopi yang umum dijumpai:

-Kopi hitam, merupakan hasil ektraksi langsung dari perebusan biji kopi yang disajikan tanpa penambahan perisa apapun.
-Espresso, merupakan kopi yang dibuat dengan mengekstraksi biji kopi menggunakan uap panas pada tekanan tinggi.
-Latte (coffee latte), merupakan sejenis kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio antara susu dan kopi 3:1.
-Café au lait, serupa dengan caffe latte tetapi menggunakan campuran kopi hitam.
-Caffè macchiato, merupakan kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio antara kopi dan susu 4:1.
-Cappuccino, merupakan kopi dengan penambahan susu, krim, dan serpihan cokelat.
-Dry cappuccino, merupakan cappuccino dengan sedikit krim dan tanpa susu.
-Frappé, merupakan espresso yang disajikan dingin.
-Kopi instan, berasal dari biji kopi yang dikeringkan dan digranulasi.
-Kopi Irlandia (irish coffee), merupakan kopi yang dicampur dengan wiski.
-Kopi tubruk, kopi asli Indonesia yang dibuat dengan memasak biji kopi bersama dengan gula.
-Melya, sejenis kopi dengan penambahan bubuk cokelat dan madu.
-Kopi moka, serupa dengan cappuccino dan latte, tetapi dengan penambahan sirup cokelat.
-Oleng, kopi khas Thailand yang dimasak dengan jagung, kacang kedelai, dan wijen.

Pemanenan dan Pemisahan Cangkang
Pecinta kopi
Kopi
Tanaman kopi selalu berdaun hijau sepanjang tahun dan berbunga putih. Bunga ini kemudian akan menghasilkan buah yang mirip dengan ceri terbungkus dengan cangkang yang keras. Hasil dari pembuahan di bunga inilah yang disebut dengan biji kopi. Proses memanen biji kopi pada umumnya dilakukan secara manual dengan tangan. Pada tahap selanjutnya, biji kopi yang telah dipanen ini akan dipisahkan cangkangnya. Terdapat dua metode yang umum dipakai, yaitu dengan pengeringan dan penggilingan dengan mesin. Pada kondisi daerah yang kering biasanya digunakan metode pengeringan dengan menjemur langsung di bawah sinar matahari. Setelah kering maka cangkang biji kopi akan lebih mudah untuk dilepaskan. Di Indonesia, biji kopi dikeringkan hingga kadar air tersisa hanya 30-35%. Metode lainnya adalah dengan menggunkan mesin. Sebelum digiling, biji kopi biasanya dicuci terlebih dahulu. Saat digiling dalam mesin, biji kopi juga mengalami fermentasi singkat. Metode penggilingan ini cenderung memberikan hasil yang lebih baik daripada metode pengeringan langsung.

Pemanggangan
Pecinta kopi
Kopi
Setelah dipisahkan dari cangkangnya, biji kopi telah siap untuk masuk ke dalam proses pemanggangan, yang mana proses ini secara langsung dapat meningkatkan cita rasa dan warna dari biji kopi. Dilihat secara fisik, perubahan biji kopi dapat terlihat dari pengeringan biji dan penurunan bobot secara keseluruhan. Pori-pori di sekeliling permukaan biji pun akan terlihat lebih jelas. Warna cokelat dari biji kopi juga akan terlihat lebih pekat.

Penggilingan
Pada tahap selanjutnya, biji kopi yang telah kering digiling untuk memperbesar luas permukaan biji kopi. Dengan bertambah luasnya permukaan maka ekstraksi akan menjadi lebih efisien dan cepat. Proses penggilingan yang baik akan menghasilkan rasa, aroma, dan penampilan yang baik, kemudian hasil penggilingan ini harus segera dimasukkan dalam wadah kedap udara agar tidak terjadi perubahan cita rasa kopi.

Seni Perebusan
Ini adalah langkah akhir dari pengolahan biji kopi untuk siap dikonsumsi. Untuk menciptakan minuman kopi yang bercita rasa tinggi, perebusan biji kopi harus dilakukan dengan baik dan sempurna. Terdapat banyak variabel dalam perebusan biji kopi, antara lain komposisi biji kopi dan air, ukuran partikel, suhu air yang dipakai, metode, dan waktu perebusan. Kesalahan kecil dalam perebusan kopi dapat menyebabkan penurunan cita rasa. Misalnya jika waktu perebusan terlalu lama biasanya akan menimbulkan rasa kopi yang terlalu pahit, jadi bukanlah hal yang mudah untuk menyajikan kopi yang baik.

Dekafeinasi
Dekafeinasi atau penghilangan kafeina termasuk ke dalam metode tambahan dari keseluruhan proses pengolahan kopi. Dekafeinasi banyak digunakan untuk mengurangi kadar kafein di dalam kopi agar rasanya tidak terlalu pahit. Selain itu, dekafeinasi juga digunakan untuk menekan efek samping dari aktivitas kafein di dalam tubuh. Kopi terdekafeinasi sering dikonsumsi oleh pecandu kopi agar tidak terjadi akumulasi kafeina yang berlebihan di dalam tubuh. Proses dekafeinasi dapat dilakukan dengan melarutkan kafeina dalam senyawa metilen klorida dan etil asetat.

Distribusi dan Perdagangan
Rata-rata konsumsi kopi adalah sekitar sepertiga dari air keran di Amerika Utara dan Eropa. Di seluruh dunia, sekitar 6,7 juta metrik ton kopi diproduksi setiap tahun pada tahun 1998-2000, dan diprediksi meningkat menjadi tujuh juta metrik ton per tahun pada tahun 2010.
Negara pengekspor kopi yang terbesar adalah, namun Vietnam meningkatkan tiga kali lipat ekspornya antara tahun 1995 dan 1999 dan menjadi produsen utama biji robusta.Indonesia adalah pengekspor kopi ketiga terbesar secara keseluruhan dan produsen terbesar kopi arabika yang telah dicuci. Kopi Honduras organik adalah komoditas yang berkembang pesat karena iklim dan tanah Honduras yang subur.
Pada tahun 2013, The Seattle Times melaporkan bahwa harga kopi global turun lebih dari 50 persen dari tahun ke tahun. Di Thailand, biji kopi gading hitam diberikan ke gajah untuk dimakan yang enzim pencernaannya mengurangi rasa pahit dari biji yang dikumpulkan dari kotoran. Biji-biji kopi ini dijual sampai $1100 per kilogram, menjadi kopi termahal di dunia sekitar tiga kali lebih mahal dari biji yang dipanen dari kotoran musang kelapa Asia.

Pasar komoditas
Kopi dibeli dan dijual sebagai biji kopi hijau oleh roaster, investor, dan spekulan harga sebagai komoditas yang diperdagangkan di pasar komoditas dan exchange-traded fund. Kopi berjangka kontrak untuk arabika yang dicuci Kelas 3 yang diperdagangkan di New York Mercantile Exchange di bawah simbol ticker KC, dengan pengiriman kontrak terjadi setiap tahun pada bulan Maret, Mei, Juli, September, dan Desember. Kopi adalah contoh dari produk yang rentan terhadap variasi harga komoditas berjangka yang signifikan. Kelas kopi arabika yang lebih tinggi dan lebih rendah dijual melalui jalur lain. Kontrak berjangka kopi robusta diperdagangkan di London International Financial Futures and Options Exchange dan, sejak tahun 2007, di New York Intercontinental Exchange.
Sejak tahun 1970an, kopi telah salah digambarkan oleh banyak orang, termasuk sejarawan Mark Pendergrast, sebagai "komoditas kedua yang paling diperdagangkan secara legal" di dunia. Sebaliknya, "kopi adalah komoditas kedua yang paling berharga yang diekspor oleh negara-negara berkembang," dari tahun 1970 sampai sekitar tahun 2000. Fakta ini berasal dari Buku Tahunan Komoditas dari Konferensi PBB mengenai Perdagangan dan Pembangunan yang menunjukkan ekspor komoditas "Dunia Ketiga" menurut nilai pada periode 1970-1998 sebagai minyak mentah di tempat pertama, kopi di kedua, diikuti oleh gula, kapas, dan lain-lain. Kopi tetap menjadi komoditas ekspor penting bagi negara-negara berkembang, tetapi angka yang lebih baru tidak tersedia karena pergeseran dan alam yang dipolitisasi dari kategori "negara berkembang".

Hari Kopi Internasional, yang berlangsung pada tanggal 29 September di beberapa negara dengan sebuah acara yang diselenggarakan oleh All Japan Coffee Association diklaim berasal di Jepang pada tahun 1983.


Sumber :
- en.wikipedia.org/wiki/Coffee
- id.wikipedia.org/wiki/Kopi


No comments:

Post a Comment